Senin, 26 Oktober 2015

Tugas 3 : Siswa Nakal



Tugas 3 : Siswa  Nakal
1. Baca teks sumber atau artikel " Siswa Nakal ", kemudian buat teks tanggapan kritsinya!
2. Kerjakan Aktivitas 8!

Siswa Nakal

Bagi guru, menghadapi siswa “nakal” dianggap seperti hal biasa, apalagi di sekolah yang siswanya sebagian besar laki-laki, seperti di sekolah menengah kejuruan (SMK). Guru biasa menghadapi siswa yang datang ke sekolah terlambat, bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah (PR), ribut di kelas, jajan pada saat jam pelajaran, izin ke belakang, namun ternyata ke kantin, hingga tawuran. Perilaku siswa seperti ini memang benar-benar menguji kesabaran guru dan keuletan tingkat tinggi.
                Benarkah mereka itu nakal? Pantaskah mereka diberi label nakal? Saya tidak setuju apabila mereka dilabeli nakal. Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label nakal karena ketidaksanggupannya mengendalikan mereka. Di sisi lain, ukuran nakal tiap guru berbeda-beda. Sebagian guru akan menganggap siswanya nakal apabila siswanya tidak mengerjakan PR. Guru lain berpendapat siswa  yang sering bolos atau tidak masuk sekolah adalah siswa yang nakal. Sebagian yang lain menganggap siswa yang ribut saat pelajaran adalah siswa yang nakal.
                Menurut saya, tidak ada yang namanya siswa nakal. Pertama, hanya ada siswa yang sedang menghadapi krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi, yaitu terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan tercapainya identitas peran. Kenakalan siswa terjadi karena siswa gagal mencapai integrasi kedua. Kedua, siswa yang memiliki kontrol diri yang lemah. Siswa yang tidak dapat mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Ketiga, siswa yang kurang kasih sayang orang tua. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan menyebabkan kurang perhatian kepada anaknya. Orang tua tidak mengenalkan dan mengajarkan norma-norma agama kepada anaknya. Akibatnya, dia akan sering bolos atau terlambat sekolah. Saat di sekolah, dia akan berulah macam-macam untuk mendapat perhatian dari orang lain, termasuk kepada gurunya.
                Keempat, siswa yang kedua orang tuanya tidak harmonis atau bahkan bercerai. Suasana di rumah yang tidak nyaman akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut ini.
1.       Anak tidak fokus saat pelajaran.
2.       Kedua orang tua yang seharusnya melindungi dan memberi contoh yang baik justru menjadi akar permasalahan anaknya.
3.       Siswa yang menjadi “korban” dari saudara atau teman sepermainannya. Tipe anak seperti ini akan melakukan hal yang sama pada anak lainnyakerena dia adalah “korban” dan berusaha untuk membalas dendam.
4.       Siswa yang mendapat tekanan dari orang tua. Tekanan ini dapat berupa tuntutan orang tua yang terlalu tinggi akan prestasi anaknya di sekolah atau peraturan di rumah yang terlalu ketat atau mengekang. Akibatnya, dapat bermacam-macam. Salah satunya, siswa dapat menjadi pendiam, tetapi juga dapat nakal karena merasa ingin bebas.
Kelima, siswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya masalah ekonomi. Siswa yang mengalami kekerasan di rumah, saat di sekolah dia akan menunjukkan sikap memberontak kepad gurunya atau bahkan melakukan kekerasan seperti apa yang dia alami.
                Keenam, siswa yang salah bergaul. Lingkungan memang memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sikap siswa. Pergaulan yang kurang tepat atau menyimpang dapat menyebabkan perilaku yang menyimpang.
                Itulah beberapa sebab mengapa siswa berperilaku nakal saat di sekolah. Saat kita tahu latar belakang masalah perilaku siswa kita, tentu kita justru akan merasa iba dan kasihan. Oleh karena itu, sebagai pendidik mulailah untuk menghentikan memberikan label negatif kepada siswa.

1. Membuat Teks Tanggapan Kritis " Siswa Nakal "
Siswa Nakal
     Pada masa kini menghadapi siswa nakal adalah hal yang biasa. Di sekolah sebagian besar siswanya adalah laki-laki. Perilaku siswa seperti ini memang menguji kesabaran dan keuletan guru. Biasanya guru menganggap bahwa siswa nakal itu adalah siswa yang sering bolos sekolah atau sering tidak mengerjan PR.
     Sebenarnya tidak ada yang namanya siswa nakal. Tetapi kenakalan siswa terjadi karena siswa gagal mencapai masa interaksi kedua. Siswa yang memiliki kontrol diri yang lemah, tidak dapat mempelajari dan dan membedakan tingkah laku antara yang baik dan buruk. siswa yang kurang kasih sayang kedua orang tua dapat menjadi siswa yang sering bolos atau terlambat datang ke sekolah.
     Siswa yang juga kedua orang tuanya tidak harmonis atau bahkan bercerai akan menyebabkan terjadinya anak tidak fokus belajar dan justru akan menjadi akar permasalahan orang tuanya. siswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga dan salah bergaul juga menyebabkan perilaku yang menyimpang.
     Jadi, siswa yang berperilaku nakal saat di sekolah itu merupakan akibat dari hal yang disebut di atas. Oleh karena itu, janganlah kita sebagai pendidik memberikan label negatif kepada siswa.

2. Aktivitas 8!
1. Ide pokok cerita :
   -Paragraf 1 : Peran guru dalam menghadapi siswa nakal.
   -Paragraf 2 : Pendapat guru mengenai siswa nakal.
   -Paragraf 3-6 : Alasan siswa menjadi siswa yang nakal.
   -Paragraf 7 : kesimpulan atau penilaian mengenai siswa nakal.

2. Pernyataan yang disetujui : 
    Sebenarnya tidak ada yang namanya siswa nakal. Tetapi  kenakalan siswa tersebut terjadi karena siswa gagal dalam mencapai interaksi kedua.
Alasannya : Karena siswa nakal itu di sebabkan oleh anak itu sendiri dan kurangnya peran orang tua dalam mendidik

3. Pernyataan yang tidak disetujui :
    Guru menganggap bahwa siswa yang datang terlambat, bolos sekolah, tidak mengerjakan PR, ribut di kelas, jajan pada saat jam pelajaran, izin ke belakang namun ternyata ke kantin, hingga tawuran adalah siswa nakal.
Alasannya : Karena guru terlalu menganggap hal ini adalah hal yang sepele

Struktur Teks Tanggapan Kritis.
Resume : Terletak pada paragraf 1.
Pada masa kini menghadapi siswa nakal adalah hal yang biasa. Di sekolah sebagian besar siswanya adalah laki-laki. Perilaku siswa seperti ini memang menguji kesabaran dan keuletan guru. Biasanya guru menganggap bahwa siswa nakal itu adalah siswa yang sering bolos sekolah atau sering tidak mengerjan PR.

Deskripsi kelebihan atau kekurangan : Paragraf 2-3
     Sebenarnya tidak ada yang namanya siswa nakal. Tetapi kenakalan siswa terjadi karena siswa gagal mencapai masa interaksi kedua. Siswa yang memiliki kontrol diri yang lemah, tidak dapat mempelajari dan dan membedakan tingkah laku antara yang baik dan buruk. siswa yang kurang kasih sayang kedua orang tua dapat menjadi siswa yang sering bolos atau terlambat datang ke sekolah.
     Siswa yang juga kedua orang tuanya tidak harmonis atau bahkan bercerai akan menyebabkan terjadinya anak tidak fokus belajar dan justru akan menjadi akar permasalahan orang tuanya. siswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga dan salah bergaul juga menyebabkan perilaku yang menyimpang.

Judgement : Paragraf 4
   Jadi, siswa yang berperilaku nakal saat di sekolah itu merupakan akibat dari hal yang disebut di atas. Oleh karena itu, janganlah kita sebagai pendidik memberikan label negatif kepada siswa.

0 komentar:

Posting Komentar